Jelang IPO, Telkom dan Mitratel Diminta Siapkan Diri Hadapi Pesaing

10-11-2021 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade. Foto : Naefuroji/mr

 

 

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meminta Telkom dan anak usahanya, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) terus berbenah dan mempersiapkan diri untuk hadapi pesaing lain di dunia industri telekomunikasi. Permintaan tersebut menyusul akan dilepasnya saham Mitratel sebesar 29,85 persen ke publik melalui Penawaran Publik Perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang melantai di bursa saham.

 

“Telkom dan mitranya terus berbenah dan mempersiapkan diri untuk menghadapi pesaing-pesaing yang lain. Maka dalam rapat tadi kami meminta agar surat pernyataan efektif dari OJK itu segera dikeluarkan supaya IPO ini tetap di bulan November 2021,” jelas Andre di sela-sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI Direktur Utama PT Telkom Indonesia dan Dirut PT Dayamitra Telekomunikasi terkait pembahasan progres IPO Mitratel, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (10/11/2021).

 

Proses IPO Mitratel tersebut saat ini masih menunggu dokumen terakhir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelum memulai IPO secara efektif. Dengan adanya IPO Mitratel ini, diharapkan akan meningkatkan valuasi Grup Telkom, lantara valuasi Mitratel diperkirakan meningkat secara signifikan pasca-go public. Rencananya, emiten yang memiliki kode saham MTEL ini, akan melepas sahamnya tersebut pada 22 November 2021.

 

Sehingga melalui IPO ini akan meraup dana segar hingga Rp25 triliun untuk kegiatan bisnis termasuk pengembangan jaringan telekomunikasi 5G. “Yang kedua, kita juga minta kepada Kementerian Kominfo agar mempersiapkan spektrum untuk persiapan 5G ini. Jangan sampai nanti IPO sudah selesai uangnya sudah siap, tetapi infrastruktur spektrumnya yang dibutuhkan 100 mega ini belum dipersiapkan oleh Kementerian Kominfo," tegas Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI ini.

 

Menurut Andre, infrastruktur jaringan telekomunikasi ini harus dibangun serius. Sebab, teknologi 5G merupakan suatu keniscayaan yang harus sudah diterapkan dalam empat tahun mendatang. “Jadi, mau nggak mau Telkom dan bukan hanya Mitratel, nanti kompetitor Mitratel juga akan membangun infrastruktur 5G,” tegas Andre.

 

Dalam kesempatan itu, Dirut Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengungkapkan perusahaannya akan melebarkan lini bisnis pasca-IPO ini. Dari yang saat ini, sebagai penyedia menara telekomunikasi, menjadi perusahaan infrastruktur termasuk dalam pengembangan jaringan 5G. “Kami tidak semata mengembangkan bisnis tower saja. Tapi kita juga akan mengembangkan untuk menjadi infrastructure company yang nantinya akan siap men-support era 5G maupun kelanjutannya," ujar Ardi. (dty,rdn/sf)

BERITA TERKAIT
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...